Teknik Budidaya Buah Mangga Dengan Pupuk Organik NASA
Sunday, 13 January 2019
0
comments
Cara Meningkatkan Panen Buah Mangga dengan Pupuk Organik NASA
Budidaya Buah Mangga menjadi salah satu peluang yang cukup bagus karena produksi buah mangga saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, terutama pasar luar negeri. hal tersebut karena kualitas buah mangga dari Indonesia belum mampu bersaing dipasar luar negeri dan tingkat produktivitasnya yang masih rendah. Kondisi seperti ini karena penerapan Teknik Budidaya Buah Mangga belum maksimal. Dengan memperhatikan kondisi tersebut PT. Natural Nusantara dengan segala teknologi organiknya dapat membantu peningkatan produksi buah mangga , baik secara kualitas, kuantitas, dan aspek kelestaria lingkungan (K-3), dengan harapan petani Indonesia dapat bersaing di era pasar bebas.
Teknik Budidaya Buah Mangga
Pohon mangga tumbuh baik pada tanah tebal dengan struktur rema dan berbutir butir di ketinggian 50 - 300 mdpl. Jenis buah mangga yang memiliki nilai jual tinggi yaitu jenis Gadung 21 Arumanis 143, Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan, Golek 31.
Persiapan Lahan
Lubang tanam dibuat 1 - 2 bulan sebelum tanam, dengan ukuran 1 x 1 x 1 m dan ukuran jarak tanam, tanah galian dimasukkan ke lubang tanam dan dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 ; 1. Lebih maksimal jika disiram SUPERNASA ( 0,5 sdm dicampur 5 liter air per pohon )
Penanaman Mangga
Sebaiknya penanaman dilakukan di awal musim hujan. Ditanam dengan kedalaman 15 - 20 cm diatas leher akar dan tanah di sekitar tanaman ditekan agar tanaman tidak roboh . Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke arah barat dan selanjutnya dikurangi sedikt demi sedikit.
Pemupukan Tanaman Mangga
- Pupuk kandang di berikan satu kali saat awal musim hujan. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg pupuk kandang, umur 6 - 15 tahun di beri pupuk 60 kg pupuk kandang. Akan lebih maksimal berikan SUPERNASA dengan aturan :
- Alternatif 1 : 0,5 sdm dicampur 5 liter air per tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPERNASA di encerkan ke dalam 2 liter air, jadikan larutan induk. lalu setiap 20 ml larutan induk dicampur1 liter air untuk menyiram per pohon.
- Selanjutnya Pemberian SUPERNASA diberikan 3 - 4 bulan sekali.
- POC NASA ( 3- 4 tutup botol ) ditambah HORMONIK (1 tutup ) per tangki, semprotkan setiap 1 - 3 bulan sekali.
- Pupuk NPK diaplikasikan 2 kali setahun, saat awal musim hujan ( Nopember - Desember ), dan akhir musim hujan ( April - Mei), dengan dosis :
UMUR
|
PK (kg)
|
Dosis Pupuk Makro ( kg/pohon)
|
||
ZA
|
TSP
|
KCl
|
||
1 – 3
|
20 - 30
|
0,5 – 1
|
0,25 – 0,5
|
0,25 – 0,5
|
4 – 6
|
30 – 40
|
1 – 2
|
0,5 – 1
|
0,5 – 1
|
7 – 10
|
50 – 60
|
2 – 3
|
1 – 1,5
|
1 – 1,5
|
>10
|
50 – 60
|
3 – 4
|
1,5 - 2
|
1,5 – 2
|
PEMANGKASAN
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
Pangkas Bentuk (3 tahap) :
- Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan diatas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar
- Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing - masing cabang dipelihara 3 tunas . Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1 - 3 - 9.
- Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II , tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.
Pangkas Produksi
Pemangkasana ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering . cabang yang tumbuh ke dalam dan kebawah serta cabang air yaitu cabang mudqa yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.
PENDANGINRAN
Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan , dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekittar kaca tanaman agar pantogen yang ada dalam tanah mati.
MULCHING (MULSA)
Pemberian mulsa diakhir musim hujan , menggunakan jerami/ sisa - sisa bekas pangkasan / tanaman sela
PENGENDALIAN GULMA
Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun
INDUKSI BUNGA
Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPER NASA dengan dosis 1 - 2 sendok / pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata dibawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari - Maret ) dan disemprot POC NASA ( 3 - 4 ttp/ tangki) + HORMONIK (1ttp) per tangki :
PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH
Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali , pada saat bud break , bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung) . Pupuk yang digunakan :
- Monokalsium Phospat (MKP) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation ( dosis 2,5 gr/ liter)
- POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation (dosis 4 - 5 tutup/ tangki)
- POC NASA ( 3 - 4 tutup) + HORMONIK (1tutup) pertangki diberikan pada saat mango size dan marble size.
HAMA DAN PENYAKIT
a. Tip Brorer, Clumetia transversa
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor / menggerek tunas atau malai menuju bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu , kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian : cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar. pendangiran untuk mematikan pupa, penyempotan denga PESTONA
b. Thrips ( Scirtothrip dorsalis)
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun an buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar , tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur , penyemprotan BVR dan PESTONA
c. Utalt Phylotroctis sp.
Warna sedikit coklat ( beda denga Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctoctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan abisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari . Pengendalian dengan PESTONA.
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatknya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dan PESTONA
e. Wareng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elogation. Nimfia dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga , sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudia mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan , penyemprotan BVR/ PESTONA sebelum bunga mekar / pada sore hari.
f. Lalat Buah (Bractocera dorsalis)
Buah yang terserang mula - mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangkan larva. Bersifat agravator yaitu memungkindakn serangan hama sekunder (Drosophilla sp.) , jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah.
g. Penyakit Antraknose ( Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush , daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan , penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok , vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/ cabang kemudian dan cendawan Diploma masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga ( jamur Meliola mangiferae), kudis / scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp)
Catatan: Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi , dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran . Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang olah air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis kurang lebih 5 ml (0,5 tutup) per efektif dan efisien dapat dicampur Perekat Perata AERO 810 , dosis 5 ml (1/2 tutup) / tangki.
Panen dilakukan pada umur 97 hari setelah bunga mekar , buah berbedak dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm. Kemudian dilakukan seleksi grading,
c. Utalt Phylotroctis sp.
Warna sedikit coklat ( beda denga Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctoctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan abisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari . Pengendalian dengan PESTONA.
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatknya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dan PESTONA
e. Wareng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elogation. Nimfia dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga , sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudia mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan , penyemprotan BVR/ PESTONA sebelum bunga mekar / pada sore hari.
f. Lalat Buah (Bractocera dorsalis)
Buah yang terserang mula - mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangkan larva. Bersifat agravator yaitu memungkindakn serangan hama sekunder (Drosophilla sp.) , jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah , pemasangan perangkap lalat buah.
g. Penyakit Antraknose ( Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush , daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan , penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok , vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/ cabang kemudian dan cendawan Diploma masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga ( jamur Meliola mangiferae), kudis / scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp)
Catatan: Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi , dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran . Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang olah air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis kurang lebih 5 ml (0,5 tutup) per efektif dan efisien dapat dicampur Perekat Perata AERO 810 , dosis 5 ml (1/2 tutup) / tangki.
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dilakukan pada umur 97 hari setelah bunga mekar , buah berbedak dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm. Kemudian dilakukan seleksi grading,
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Teknik Budidaya Buah Mangga Dengan Pupuk Organik NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2019/01/teknik-budidaya-buah-mangga-dengan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment