Budidaya Kubis atau Kol NASA

Posted by HARTINI NASA Thursday 17 January 2019 0 comments
Saat ini tingkat produksi tanaman kobis dan kol secara kuantitas dan kualitas masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan karena tanah yang digunakan untuk budidaya minim unsur hara, permupukan yang dilakukan tidak berimbang , banyaknya populasi penganggu tanaman dan pengaruh cuaca serta iklim di lingkungan budidaya.



Oleh karena itu , PT Natural Nusantara (NASA) sebagai perusahaan yang peduli dengan permasalahan pertanian dan kelestarian lingkungan berupaya untuk membantu petani dalam usaha meningkatkan produksi secara kuantitas dan kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3). Sehingga para petani Indonesia mampu bersaing diera perdagangan bebas

FASE PRA TANAM

1. Syarat Tubuh Tanaman

  •  Tanaman kobis dan kol merupakan tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahub (tanpa mengenal musim)
  • Dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 800 mdpl atau lebih, dengan curah hujan yang cukup dan suhu lingkungan antara 15 - 20  derajat Celcius
  • Jensi tanah yang baik untuk budidaya kobis dan kol yaitu tanah gembur dengan tekstur ringan dan pH 6 sampai 6,5

2. Pengelolaan Tanah dan Air

  • Bersihkan tanda dari kotoran sisa budidaya, gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekankan pertumbuhan penyakit yang terbawa oleh tanah seperti akar bengkak, rebah semai , busuk lunak , dan lain lain. Pembersihan dengan cara dicabut dan dikumpulkan lalu dibakar , bida juga dijadikan sebagai pupuk kompos.
  • Lakukan pergiliran tanaman dan jangan menanam kobis dan kolsecara terus menerus.
  • Tambahkan pupuk organik SUPERNASA (khususnya pada musim kemarau) untuk menyuburkan tanah tanpa  melakukan penyiraman dengan air terlalu banyak sehingga penggunaan air lebih efisien

3. Persiapan Lahan

  • Lahan dibajak dan dicangkul sedalam 20 - 30 cm
  • Berikan dolomit (CAPTAN) dengan dosis 2 ton per ha untuk pH tanah < 5,5. Kapur dolomit dan tanah diaduk hingga terjampur rata dan biarkan selama 2 minggu
  • Siramkan SUPERNASA secara merata ke atas bedengan, 1 botol SUPERNASA untuk 1000m2 lahan, pupuk organik SUPERNASA disiramkan dengan cara :
    • Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dengan 3 liter air untuk dijadikan sebagai larutan induk. Setiap 200cc larutan induk dicampur dengan 50 liter air untuk menyiram bedengan
    • Alternatif 2 : 1 sdm SUPERNASA diencerkan dengan 10 liter air (1 gembor ) untk menyiram 5 - 10 meter bedengan.
  • Untuk hasil optimal, tambahkan pupuk kandang sebanyak 0,25 kg per lubang tanam.

 FASE PERSEMAIAN

  • Media semai terdiri dari campuran kompos halus (telah diayak)dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 dan ditambah 1 sachet (100 gr) Natural GLIO  per 25 kg pupuk kandang
  • Benih kobis dan kol direndam dalam larutan POC NASA. Siapkan POC NASA 2 cc per 1 liter air, kemudian benih direndam selama 0,5 - 1 jam lalu diangin-anginkan.
  • Sebarkan benih secara teratur dan merata pada media persemaian lalu ditutup daun pisang dan biarkan selama 3 -4  hari.
  • POC NASA dengan dosis 3 tutup per tangki disemprotkan seminggu sekali.
  • Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan gembor 
  • Persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan pada sore hari pukul 15.00
  • Lakukan pengamatan pada bibit kobis dan kol yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica) atau ulat daun pada daun pertama.Bibit yang terserang daunnya dipetik dan dibuang.

FASE TANAM

1. Jarak Tanam

Ada dua tipe jarak tanam dipilih dalah satu .Jarak tanam jarang 70 x 50 cn dan jarak rapat 60 x 50 cm

2. Bibit

Bibit telah siap ditanam jika telah berumur 3 - 4 minggu sejak persemaian dan telah memiliki 4 -5 helai daun.

3. Pemupukan

  • Pupuk dasar diberikan satu hari sebelum tanam. Dosis yang digunakan yaitu TSP 250 kg/ha , ZA 175 kg/ha, Urea 50kg/ha, dan KCl 100 kg/ha
  • Semua jenis pupuk dasar dicampur merata lalu diberikan pada lubang tanaman yang telah diberi pupuk kandang. Lalu tutup kembali dengan tanah

4. Cara Tanam

  • Buat lubang tanam sesuai jarak tanam
  • Seleksi bibit yang segar dan sehat
  •  Tanam bibit pada lubang tanam
  • Jika bibit kobis dan kol disemai pada bumbung daun pisang, sebaiknya langsung ditanam bersama bumbungnya
  • Jika bibit kobis dan kol disemai dengan polybag plastik, keluarkan bibit ari polybag baru kemudian ditanam
  • Jika disemai pada bedengan, bibit diambil beserta bola tanahnya dari batang 2 -3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran)
  • Setelah selesai proses tanam , bibit disiram dengan air hingga cukup basah
  • Tanam kobis dan kol dapat ditumpangsarkan dengan tanaman tomat, 2 baris kobis dan 1 baris tomat. Tomat ditanam 3 - 4 minggu sebelum bobis dan kol 

FASE PRA PEMBENTUKAN KROP ( 0 - 49 HARI)

  • Penyiraman dilakukan satu kali pada pagi atau sore hari
  • Lakukan pemupukan susulan ketika tanaman berumur 28 hari. Pupuk yang digunakan yaitu ZA 175 kg/ha , UREA 50 kg/ha dan KCl 100kg/ha
  • Penyemprotan POC NASA dosis 3 - 4 tutup/tangki ditambah HORMONIK dosis 1-2  tutup per tangi dilakukan satu minggu sekali
  • Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan ketika tanaman berumur 2 dan 4 minggu
  • Perempelan cabang dan tunas -tunas yang tumbuh menyamping dilakukan seawal mungkin agar pembentukan bunga dapat optimal
  • Hama yang menyerang tanaman pada fase ini yaitu ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.) , ulat daun kobis/kol (Plutella xylostella L), ulat krop bergaris (Hellula undalis F.) dan ulat krop kobis (Crocidolomia binotalis Zell)
  • Mulai tanaman kobis dan kol berumur 13 hari, lakukan pengamatan setiap satu minggu sekali terhadap hama-hama tersebut. Biasanya populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
  • Lakukan pengendalian hama dengan mengumpulkan dan memusnahkan hama secara manual dan melakukan sanitasi lingkungan
  • Tanaman yang masih muda yang mati akibat penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn) dicabut lalu disulam dengan tanaman baru yang sehat. Dan tambahkan Natural GLIO pada lubang tanam.

FASE PEMBENTUKAN KROP (50 - 90 Hari)

  • Penyiangan secara manual (menggunakan tangan) perlu dilakukan hingga satu minggu  sebelum panen
  • Pengamatan yang lebih intensif perlu dilakukan terhadap hama yang merusak berat pada fase ini, yaitu ulat daun kobis (xylostella) dan ulat krop kobis (C.binotalis) biasanya menyerang pada bulan Februari hingga Maret
  • Serangan hama ketika menjelang panen tidak perlu dikendalikan dengan pestisida kimia karena akan menyisakan residu pada hasil panen yang nanti akan dikonsumsi manusia

PANEN DAN PASCA PANEN

  • Kobis dan kol dipanen setelah berumur 81 - 105 hari
  • Ciri kobis siap panen yaitu krop bagian dalam sudah padat, bagian atas daun krop terluar sudah melengkung keluar dan berwarna agak ungu
  • Saat panen, dua helai daun hijau disertakan untuk melindungi krop
  • Jangan sampai kobis dan kol hasil panen menjadi memas atau luka, karena akan mengurangi kualitas karena membuat kobis dan kol menjadi cepat busuk
  • Daun - daun kobis yang terinfeksi , misalnya bolong atau luka harus dibuang.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Budidaya Kubis atau Kol NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2019/01/budidaya-kubis-atau-kol-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Jual Pupuk Nasa | Copyright of GRIYA NASA.

DISTRIBUTOR NASA MAGELANG

Nama: Mei Rohayati
Alamat: Dsn. Semalen RT.003 RW.002
Desa Ngadirojo, Kec. Secang
Magelang (Jl. Alternatif Temanggung)
HP: 0858-7854-7715
BBM: D15B018A

DISTRIBUTOR NASA SEMARANG

Nama: Ari Kristianto
Alamat: Genuk Krajan No.19 Rt.07 Rw.04
Kel. Tegalsari, Kec. Candisari
Semarang
HP: 085-225-959595