TEKNIS BUDIDAYA STRAWBERRY ORGANIK NASA

Posted by HARTINI NASA Wednesday 8 November 2017 0 comments
BUDIDAYA STROWBERRY

PENDAHULUAN 
Prospek agribisnis strowberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.
Dengan semangat ramah lingkungan PT. Natural Nusantara berperan dalam meningkatkan kuantitas, kualitas dan kelestarian terhadap lingkungan pada budidaya strowberry ini.


SYARAT PERTUMBUHAN 
Lama penyinaran matahari 8-10 jam hari. Curah hujan berkisar 600-700 mm pertahun. Suhu udara optimum antara 17-20 derajat celsius dan suhu udara minimum adalah 4-5 derajat celsius,  kelembaban udara 80-90 %. Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000 mdpl.

PENGOLAHAN LAHAN 
Sebelum lahan dibajak digenangi air dulu semalam. Keesokan harinya dilakukan pembajakan sedalam sekitar 30 cm, setelah itu tanah dilakukan pengeringan baru dihaluskan.

PEMBENTUKAN BEDENGAN 
Bentuk bedengan dengan ukuran lebar 80-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antar bedengan 60 cm, panjang menyesuaikan keadaan lahan.

PENGAPURAN 
Berikan Dolomit sekitar 100-200 kg per 1000 m2 sesuai kondisi lahan. 

PEMUPUKAN DASAR 
Taburkan pupuk Urea 20 kg +TSP 25 kg + KCI 10 kg dan pupuk kandang 2-3 ton dalam 1000 m2. POC NASA disiramkan 500 ml atau 1 botol/ 1000 m2 ditambahkan air secukupnya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik , POC NASA diganti SUPERNASA caranya yaiutu 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter sebagai larutan induk, kemudian ambil 50 lter air dan tambahkan 200 cc larutan induk tadi . Setelah bitu siramkan kebedengan secara merata. 1 botol SUPERNASA bisa untuk 1000 - 2000 m2

PEMBERIAN  Natural GLIO 
Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan didiamkan selama seminggu. 1 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-30 kg pupuk kandang untuk luasan sekitar 1000 m2.

PEMASANGAN MULSA 
Pemasangan mulsa plastik pada saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga dapat tetap menutup bedengan dengan twpat.

PEMBUATAN LUBANG TANAM 
Diameter lubang kurang lebih 10 cm, dengan jarak lubang 30-50 cm. Model penanaman dapat berupa 2 baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.

CARA PENANAMAN 
Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya bibit dikondisikan selama sebulan sebelum tanam dikebun, dan saat penanaman usahakan perakaran tidak rusak saat membuka polibag 

PENYULAMAN 
Penyulaman paling lambat 15-20 setelah tanam, pada sore hari dan segera disiram .

PENYIANGAN 
Penyiangan dilakukan pada gulma / rumput liar yang menyaingi kehipupan tanaman

PEMANGKASAN 
Dilakukan pada sulur yangkurangg produktif, rimbun, serta pada bunga pertama untuk memperoleh buah yang prima.

PEMUPUKAN SUSULAN 
Pupuk diberikan pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam dengan NPK (16:16:16) sebanyak 50 kg yang telah dilarutkan dalam 200 litewr air, kemudian dikocorkan sebanyak 350-500 cc/tanaman.  Pemupukn tergantung juga jenis dan kondisi tanah setempat. 

PENGGUNAAN POC NASA + HORMONIK 
Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki 14 liter 1 bulan setelah tanam dengan interval 7-10 hari sekali. 

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT 
HAMA 
a. Kutu daun (Chaetoshipon fragaefolii)
Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah , kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting akhirnya daun rontok. Pencegahan sejak awal PENTANA +AERO 810 atau Natrural BVR sejak awal

b. Tungau (Tetranychus sp-Tarsonemus sp)
Bagian terserang : daun, tangkai, dan buah. Gejala : daun bercak kuning, keriting, coklat, akhirnya daun rontok.Pencegahan sejak awal PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR

c. Kumbang Penggerak Bunga (Anthonomus rubi), Kumbang penggerak akar (Othiorhychus rugosostriatus), Kumbang penggerak batang (O. Sulcatus)
Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya. Pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

PENYAKIT
a. Layu Verticillium (Vertichillium dahliae)
Bagian yang diserang : mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan menyebabkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaiki draenase, sanitasi kebun, Pencegahan gunakan Natural GLIO sebelum tanam.

b. Busuk buah matang /Ripe fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk (Rhizopus/ rhizopus spot (Rhizopus stolonifer)
Bagian yang diserang : buah. Gejala : RFR yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Pada RS, buah busuk lunak, berair, bila dipijat keluar cairan keruh.
Pengendalian : Musnakan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman, Pencegahan dinakan Natural GLIO sebelum tanam yang dicampur dengan pupuk kandang yang telah jadi.

c. Busuk Akar (Idriella lunata, pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
Bagian yang diserang akar tanaman. Gejala : idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk , sedangkan phytium mengakibatkan batang batas akar dipermukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam . Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasdah-basahan.
Pengendalian : cabut dan musnakan tanaman yang terserang berat , tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaiki draenase tanaman, Pencegahan : berikan Natural GLIO yang  dicampur pupuk kandang matang sebelum tanam.

d. Empulur Merah (Phytophtora fragrariae)
Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tidak segar bahkan layu, bila diamati akar dan pangkal batang yangt terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah. Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi draenase jelek dan masam/pH rendah.
Pengendalian : perbaiki draenase, pengapuran tanah, rotasi tanaman , gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnakan tanaman yang terinfeksi berat, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang matang sebelum tanam.

CATATAN :
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternatif terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan . Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat, perata, pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutp botol per tangki.

PANEN
Tanaman strowberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bisa berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah. Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai bunga beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu.

  
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA STRAWBERRY ORGANIK NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/11/teknis-budidaya-strawberry-organik-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Jual Pupuk Nasa | Copyright of GRIYA NASA.

DISTRIBUTOR NASA MAGELANG

Nama: Mei Rohayati
Alamat: Dsn. Semalen RT.003 RW.002
Desa Ngadirojo, Kec. Secang
Magelang (Jl. Alternatif Temanggung)
HP: 0858-7854-7715
BBM: D15B018A

DISTRIBUTOR NASA SEMARANG

Nama: Ari Kristianto
Alamat: Genuk Krajan No.19 Rt.07 Rw.04
Kel. Tegalsari, Kec. Candisari
Semarang
HP: 085-225-959595