TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG DENGAN PUPUK NASA

Posted by HARTINI NASA Wednesday, 27 September 2017 0 comments
TEKNIS BUDI DAYA JAGUNG 

I. PENDAHULUAN
Di  Indonesia jagung merupakan komoditi pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal . PT. Natural Nusantara  berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan/berkelanjutan (Aspek K-3)

II. SYARAT PERTUMBUHAN
Curah hujan ideal 85-200mm/ bulan dan harus merata, cukup air, Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 23c0 - 30c0 Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus , namun tanah yang gembur , subur dan kaya humus akan berproduksi optimal, Ph tanah antara 5,6-7,5 aerasi dan kesediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8% . Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%  sebaiknya dilkukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 mdpl dengan ketinggian optimum antara 50-600mdpl.


III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. Syarat Benih
     Benih sebaiknya bermutu tinggi  baik genetik, fisik, dan fisiologi ( benih hibrida). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. kebutuhan benih kurang lebih 20-30 kg/ha . Sebelum benih ditanam sebaiknya diremdam dengan POC NASA (dosis 2-4cc/lt air semalam)

B.Pengolahan Lahan
     Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar abunya dikembalikan kedalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak, Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman, 20cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah  yang drainasenya jelek. Didaerah dengan ph kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata  pada barisan tanaman , kurang lebih satu bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari Natural  GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung..

C. Pemupukan


Waktu
Dosis Pupuk Makro
(per ha)

Dosis POC NASA
Urea (kg)
TSP (kg)
KCl (kg)
Perendaman Benih
-
-
-
2 – 4 cc/liter air
Pupuk Dasar
120
80
25
20 – 40 tutup/tangki (siram merata)
2 minggu
-
-
-
4 – 8 tutup/tangki (semprot/siram)
Susulan I
( 3 minngu)
115
-
-
-
4 minggu
-
-
-
4 – 8 tutup/tangki (semprot/siram)
Susulan II
( 6 mnggu)
115
-
-
4 – 8 tutup/tangki
POC NASA akan lebih optimal jika dicampur HORMONIK ( 1 – 2 tutup / tangki (15 liter air)

CATATAN
Akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPERNASA dosis kurang lebih 1 botol / 1000M2  dengan cara;

  • Alternatif 1: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air(jadi larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
  • Alternatif 2: 1 gembor (10-15 lt ) beri satu sendok peres SUPERNASA untuk menyiram kurang lebih 10m bedengan.


D. Teknik Penanaman

1. Penentuan pola tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

  • Tumpang sari (intercropping), melakukan penanaman lebih dari satu tanaman (umur sama atau berbeda) . Contoh ; tumpang sari sama umurseperti jagung dan kedelai:tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon ,padi gogo.
  • Tumpang gilir (Multiple cropping ) , dilakukan secara beruntun sepanjang taun dengan mempertimbangkan faktor- faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh ; jagung muda, padi gogo, kedelai kacang tanah, dll
  • Tanaman bersisipan (relay cropping) : pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok ( dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh ; jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
  • Tanaman campuran (Mixed cropping ); Tanaman terdiri dari beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh ; tanaman campuran seperti jagung kedelai ubi kayu.

2. Lubang Tanam Dan Cara Tanam
     Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur  panennya , semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40x100cm (2 tanaman /lubang) . Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamannya 25x75 cm ( tanaman/ lubang). Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu.

E. Pengelolaan Tanaman

  • Penjarangan dan Penyulaman. ==> Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat diatas permukaan tanah. pencabutan tanaman secara langsung tidk boleh dilakukan, kerena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh, penyulaman bertujuan untuk mengganti nbenih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (HST) jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
  • Penyiangan ==> Penyiangan dilakukan 2minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll Penyiangan jangan sampe menggangu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
  • Pembumbunan. ==> Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan diatas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tnaman berumur 6minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah disebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun dibarisan tanaman. Dengan cara ini akan tebentuk guludan yang memanjang.
  • Pengairan dan Penyiraman. ==> Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya agar menjaga tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit- parit diatara bumbunan tanaman jagung.

F. Hama dan Penyakit Tanaman Jagung

1. Hama

  • Lalat bibit (Atherigona exigua stein)
    • Gejala : dan berubah warna menjadi kuningan, bgian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertubuhan tanaman menjadi kecil/ mati.
    • Penyebab : lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. 
    • Pengendalian :
      1. Penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
      2. Tanaman yang terserang kemudian dicabut dan musnahkan.
      3. Sanitasi kebun
      4. Semprot dengan PESTONA
  • Ulat pemotong
    • Gejala : tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. 
    • Penyebab : beberapa jenis ulat pemotong : Agrotis ipsilon : spodoptera litura, penggerak batang jagung (Helicoverpa armigera). 
    • Pengendali :
      1. Tanam serentak atau pergiliran tanaman
      2. Cari dan bunuh ulat-ulat6 tersebut (biasanya terdapat didalam tanah)
      3. Semprot PESTONA 
2. Penyakit

  • Penyakit bulai (Downy mildew)
    • Penyebab : Cendawan peronosclorospora maydis dan p.javanica serta p. philippinensis, meraja lela pada suhu udara 27 derajat C keatas serta keadaan udara lembab  
    • Gejala :
      1. Umur 2-3minggu daun runcing, kecil kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih.
      2. Umur 3-5minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi
      3. Pada tanaman dewasa terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
    • Pengendalian :
      1. Penanaman menjelang atau awal musim penghujan
      2. Pola tanam dan pola pergiliran tanaman,penanaman varietas tahan
      3. Cabut tanamman terserang dan musnakan
      4. Preventif diawal tanam dengan GLIO.
  • Penyakit Bercak Daun(leaf blight)
    • Penyebab : Cendawa helminthosporium tucicum. 
    • Gejala : pada daun tampak brcak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampakk basah, kemudian berubah warna menjadi coklat tua.
    • Pengendalian :
      1. Pergiliran tanaman
      2. Mengatur kondisi lahan tidak lembab
      3. Prenventif diawal dengan GLIO
  • Penyakit Karat (Rust)
    • Penyebab : Cendawan puccinia sorghi schw dan p. polypora underw, 
    • Gejala : Pada tananaman dewasa daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang.  
    • Penendalian:
      1. Mengatur kelembapan
      2. Menanam varietas tahan terhadap penyakit
      3. Sanitasi kebun
      4. Semprot dengan GLIO.
  • Penyakit Gosong Bengkak (Corn smut/boil smut)
    • Penyebab : cendawan ustilago maydis (DC) Cda, ustilago zeae (schw) ung, uredo zeae schw, uredo maydis dc. 
    • Gejala : Masuknya cendawan ini kedalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. 
    • Pengendalian :
      1. Mengatur kelembapan
      2. Memotong bagian tanaman dan dibakar
      3. Benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA.
  • Penyakit Busuk Tongkol dan Busuk Biji
    • Penyebab : cendawan fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (schw) , Gibberella fujikuroi (schw)  Gibberella moniliforme,  
    • Gejala : dapat diketahui setelah pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.
    • Pengendalian :
      1. Menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih
      2. Aplikasikan GLIO diawal tanam
CATATAN  : Jika pengendalian penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan dengan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat prerata AERO 810, dosis kurang lebih 5ml (setengah tutup )/tangki


G. Panan dan Pasca Panen

1. Ciri dan Umur Panen
     Umur panen kurang lebih 86-96hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2cm ), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu, dan jagung untuk berasjagung, pakan ternak, benih, tepung dlldipanen bila sudah matang fisiologis.
2. Cara panen
Putar tongkol berikut kelobotnya /patahkan tangkai buah jagung
3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol bisa diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.
4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan matahari (kurang lebih 7-8 hari) hingga kadar air kurang lebih 9%-11% atau dengan mesin pengering.
5. Pemipilan
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.
6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol,biji kecil,biji pecah, biji hampa dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikan kualitas panenan.

Demikianlah Panduan Budidaya Jagung Dengan Pupuk NASA yang telah teruji dan terbukti sejak tahun 2002. Untuk konsultasi dan pemesanan produk silahkan hubungi Distributor Resmi NASA ataupun Stockist Resmi NASA.
Hubungi Kami :
Hartini Nasa, Distributor Nasa N-388431, Stockist Nasa H.1339
Telp/Sms/Wa : 0857-5692-2292
Email : hartininasa2512@gmail.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG DENGAN PUPUK NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/09/teknis-budidaya-jagung-dengan-pupuk-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Jual Pupuk Nasa | Copyright of GRIYA NASA.

DISTRIBUTOR NASA MAGELANG

Nama: Mei Rohayati
Alamat: Dsn. Semalen RT.003 RW.002
Desa Ngadirojo, Kec. Secang
Magelang (Jl. Alternatif Temanggung)
HP: 0858-7854-7715
BBM: D15B018A

DISTRIBUTOR NASA SEMARANG

Nama: Ari Kristianto
Alamat: Genuk Krajan No.19 Rt.07 Rw.04
Kel. Tegalsari, Kec. Candisari
Semarang
HP: 085-225-959595