TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH NASA
Friday, 1 December 2017
0
comments
BUDIDAYA BAWANG MERAH DENGAN PUPUK NASA
Stockist NASA H.1339, SUHARTINI
Telp/Sms/Wa : 0857-5692-2292
Stockist NASA H.1339, SUHARTINI
Telp/Sms/Wa : 0857-5692-2292
Budidaya bawang merah (Allium cepa) dihadapkan pada serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya meningkatkan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas, dan kelestarian (K-3), sehingga petani dapat berkompetisi diera perdagangan bebas.
A. PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah aluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5,6 - 6,5 , ketinggian 0 - 400 mdpl, kelembaban 50-70%, suhu 25 - 320C.
2. Pengolahan Tanah
- Sebarkan pupuk kandang dosis 0,5-1 ton/1000 M2
- Diluku kemudian digaru (biarkan kurang lebih 1 minggu).
- Dibuat bedengan dengan lebar 120-180 cm.
- Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air(canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
- Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis kurang lebih 1,5 ton/ha disebarkan diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
- Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang . Diamkan 1 minggu lalu sebarkan/taburkan merata diatas bedengan .
- Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 merata diatas bedengan , aduk rata dengan tanah.
- Jika dipakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis kurang lebih 20 kg/1000 m2dicampur rata dengan tanah dibedengan
- Siram SUPERNASA yang telah dicampur air, merata diatas bedengan , dosis kurang lebih 1 botol /1000 m2 dengan cara : ==> Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 ltr air (dijadikan larutan induk) . Kemudian setiap 50 ltr air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan . ==> Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 liter beri satu sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 m bedengan
- Biarkan selama 5-7 hari
Ukuran umbi bibit 3-4 gr/umbi, telah disimpan 2-3 bulan, umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya), bentuk umbi kompak (tidak keropos) , kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilo)
B. FASE TANAM
1. Jarak Tanam
- Pada musim kemarau , 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok
- Pada Musim Hujan 20 x 15 cm, varietas Tiron
- Umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air (dosis 1 tutup/ltr air)
- Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yang telaah direndam NASA
- Simpan selama 2 hari sebelum tanam
- Pda saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan kedalam permukaan tanah
- Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.
1. Pengamatan hama
- Waspadai hama ulat bawang (spodoptera axigua). telur diletakan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok , maksimal 80 butir . Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahhkan . Pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam diperut/kalung hitam dileher , kendalikan dengan PESTONA.
- Ulat tanah . Berwarna coklat hitam . Bagian pucuk /titik tumbuh dan tangkai rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulkan ulat pada senja / malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau perumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA .
- Layu Fusarium . Daun bawang menguning , tanaman layu dengan cepat (jawa : ngoler) . Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar ditempat yang jauh . Preventif kendalikan dengan GLIO .
- Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang.
- Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang . Tanah disekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Bedengan yang rusak dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (Melem).
- Dosis pemupukan tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/Za dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil , tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCI juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.
- Pemupukan makro 2 kali (dosis per 1000 m2) : => 2 minggu : 5-9 kg Urea + 10-20 kg ZA + 10-14 kg KCI => 4 minggu : 3-7 kg Urea +7-15 kg ZA + 12-17 kg KCI
- Campur merata ketiga jenis pupuk , taburkan disekitar rumpun atau garitan tanaman dan jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar.
- Jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15)dosis kurang lebih 20 kg /1000 m2 diberikan pada umur kurang lebih 2 minggu.
- Penyiraman 2 kali, pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin disaat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit . Penyiraman sore hari dihentikan jika prosentase tanaman tumbuh mencapai lebih 90 %.
- Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang
- Tinggi permukaan air pada saluran (Canal) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman.
1. Pengamatan Hama dan Penyakit Bawang Merah
- Hama Ulat Bawang , S. Exigua (lihat diatas)
- Thrips ==> Mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban disekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak. Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70 % . Jika ditemukan serangan , penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Kendalikan dengan BVR atau PESTONA.
- Penyakit bercak ungu atau trotol ==> Disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah . Terdapat bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih kelabu didaun, tepi daun kuning serta mengering ujung-ujungnya . Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika hujan rintik-rintik segera lakukan penyiraman . Preventif taburkan GLIO .
- Penyakit Antraknose atau Otomatis ==> Penyebab jamur Colletotricum gloesporiodes. Terbentuk bercak putih pada daun dan lekukan, menyebabkan patahnya daun secara serentak (otomatis) . Tanaman terserang dicabut dan dimusnahkan . Preventif kendalikan dengan GLIO.
- Penyakit oleh virus . ==> Pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung kesegala arah, terkulai serta anakanya sedikit. Pergunakan bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.
- Busuk Umbi oleh Bakteri . ==> Umbi jadi busuk dan berbau. Biasanya menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.
- Busuk Umbi /Leher Batang oleh Jamur. ==> Bagian yang terserang jadi lunak , melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek. (atur drainase). Preventif taburkan GLIO.
2. Pengolahan Tanaman Bawang Merah
- Penyiangan kedua umur 30-35 HST , didangir, dibumbun dan bedengan yang rusak diperbaiki, Semprot POC NASA dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (campurkan dengan NASA) .
- Pengairan ,Penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan thrips dan hiujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.
E. PEMBENTUKAN UMBI (36-50 HST)
Pengamatan HPT sama seperti fase vegetatif . Perlu diperhatikan pengairannya . Butuh air cukup dimusism kemarau, perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.
F. PEMATANGAN UMBI (51-65 HST)
Fase ini tidak begitu banyak air . Penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.
1. Panen
- 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah panen pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70-90 hari.. Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek.
- Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya . Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (dipocong)
2. Pasca Panen
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (gedeg).
- Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas , tujuannya mengeringkan daun . Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan . Kadar air 80-85 % baru disimpan di gudang.
- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu . Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-29 derajat celsius kelembaban 70-80 % , sanitasi gudang.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA BAWANG MERAH NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/12/teknis-budidaya-bawang-merah-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment