BUDIDAYA MELON BERBUAH BANYAK
Friday, 1 December 2017
0
comments
TEKNIS BUDIYAYA MELON ORGANIK NASA
(Cucumis melo l. )
1. PENDAHULUANAgar bisnis melon menunjukan prospek yang menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun.
PT. Natural Nusantara membantu meningkatkan produktivitas melon secara kuantitas kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3 ).
11. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Penuh penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Pada kelembapan yang tingg tanaman melon mudah diserang penyakit,. Suhu optimal antara 25-30 derajat selsius . Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.
2.2. Media Tanam
Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol asalkan kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
111. PEDOMAN TEKNISI BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Pembuatan Media Semai
Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50-100kg pupuk kandang untuk lahan 1000 meter persegi. Selanjutnya didiamkan kurang lebih 1 minggu ditempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembapannya dan sesekali diaduk(dibalik).
Campur tanah halus (dianyak ) 2 bagian /2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1bagian /1 ember , TSP ( lebih 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakan dalam pupuk kandang 1-2 kg. Masukan media semai kedalam pilybag ukuran 8x10 cm sampe terisi hingga 90%
3.1.2. Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan Bibit
Rendam benih dalam 1 lt air hangat suhu 20-250C kurang lebih 1 tutup POS NASA selama 8-12jam lalu diperam kurang lebih 48 jam. Selanjutnya disemai dalam polybag, sedalam 1-1,5cm. Benih disemaikan dalam pisisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup denga campuran abu sekam dan tanah perbandingan 2:1, kantong persemaian diletakan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi plastik transparan yang salah satu ujungnya rebuka.
Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, pada umur bibit 7-9 hari dengan dosis 1,0-1,5 cc/liter. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati secara rutin setiap pagi.
Bibit melon yang sudah berdaun 4-5 helai atau tanaman melon telah berusia 10-12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong plastik polybag dibuka dengan hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan jangan sampe kekurangan air.
3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Pembukaan Lahan
Sebelum dibajak digenangi air lebih dahulu semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pem bajak dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan, baru dihaluskan.
3.2.2. Bembentukan Bedengan
Panjang bedenga maksimum 12-15m ; tinggi bedengan 100-110 cm ; dan lebar parit 55-65 cm.
3.2.3. Pengapuran
penggunaan kapur 1000m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit, untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
3.2.4. Pemupukan Dasar
Hasil akan lebih baik jika pemupukan dasar, POC NASA diganti SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dengan dosis 1-2 botol /1000m2 dengan cara :
- Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 ltr air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10ltr diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram kurang lebih 10m bedengan.
Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur terutama penyakit layu, sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian. Dosis 1-2 kemasan per 1000M2.
3.2.6. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP)
Pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Biarkan bedengan menutup mulsa 3-5 hari sebelum dibuat lubang tanam.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Pembuatan Lubang Tanam
Diameter lubang kurang lebih 10cm, jarak lubang 60-80cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat atau segi tiga.
3.3.2. Cara Penanaman
Bibit siap tanam dipindahkan beserta medianya. Usahakan akar tanaman tidak sampe rusak saat menyobek polybag.
3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan 3-5hari setelah tanam. Setelah selesai penyulaman tanaman baru harus disiram air. Sebaiknya penyulaman dilakukan sore hari.
3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilkukan untuk membersihkan gulma/rumput liar.
3.4.3. Perempelan
Perempelan dilakukan rehadap tunas/ cabang air yang bukan merupakan cabang utama.
3.4.4. Pemupukan
3.4.5. Penggunaan HORMONIK
Dosis HORMONIK : 1-2cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK +3-5 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan HORMONIK mulai usia 3-11 minggu, interval 7 hari sekali
3.4.6. Penyiraman
Penyiraman pada masa pertumbuhan tanam, sampe akan dipetik buahnya kecuali hujan. Saat penyiraman jangan sampe air penyiraman membasahi daun dan air dari tanah jangan sampe kena daun dan buahnya. Penyiraman dilkukan pagi-pagi sekali.
3.4.7. Pemeliharaan lain
a. Pemasangan Ajir
Ajir dipasang setelah bibit mengeluarkan sulur-sulurnya. Tinggi ajir kurang lebih 150-200cm. Ajir terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah kurang lebih 2-3kg. Tempat ditancapkannya ajir kurang lebih 25cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh bisa menambahkan bambu panjang yang diletakan dibagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir dibelakangnya.
b. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke20-25 (bagian ruas, cabang, atau buku dari tanaman tersebut ). Pemangkasan dilkukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat tanah dan sisakan dua helai daun , kemudian cabang-cabang yang tumbuh dipangkas dengan menyisahkan 2helai daun. Pemangkasan dihentikan , jika ketinggian tanamannya sudah mencapai cabang ke 20atau 25.
3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu Aphis (Aphis gossypii Glover) Ciri : mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan dilihat dari kejahuan mengkilap. Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman. Gejala : daun tanaman menggulung, pucuk tanaman mengering akibat cairan daun dihisap hama . Pengendalian :
1. Gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama.
2. Semprot dengan PESTONA dan Natural BVR.
b. Thrips (Thrips parvispinus Karny) Ciri : menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa berwarna kekuning-kuningan dan dewasa berwarna coklat kehitaman. Serangan dilakukan dimusim kemarau . Gejala : Daun muda atau tunas baru menjadi keriting, dan bercak kekuningan , tanaman keriting serta kerdil dan tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama thrips. Pengendalian : menyemprot dengan PESTONA atau Natural BVR.
3.5.2. Penyakit
a. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan perantara dengan kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky). Gejala : daun dan cabang layu, terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati , daun tanaman mati satu persatu, meskipun warnanya tetap hijau . Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. Pengendalian : penggunaan Natural GLIO seelum tanam.
b. Penyakit Busuk Pangkal Batang
Penyebab : Cendawan Mycophaerekka melonis (paserini) Chiu et Walker. Gejala : Pangkal batang seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati, daun yang terserang akan mengering. Pengendalian :
1. Penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban disekitar pangkal batang dan mencegah luka diperakaran maupun pangkal batang karena penyiangan . 2. daun yang terserang dibersihkan .3. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.
CATATAN : Jika pengendalia hama penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO 810, dosis kurang lebih 5ml (setengah tutup)/ tangki.
3.5.3.Gulma
Gulma (tumbuhan pengganggu ) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pe cabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.
3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan umur
a. Tanda /ciri penampilan Tanaman Siap panen.
1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal
2. jala/net pada kulit buah sangat nyata/kasar
3. Warna kulit hijau kekuningan
b. Umur panen kurang lebih 3 bulan setelah tanam.
c. Waktu pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.
3.6.2. Cara Panen
a. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0cm untuk memperpanjang masa simpan buah.
b. Tangkai dipotong berbentuk huruf "T", maksudnya agar tangkai buah utuh.
c. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap dipanen.
d. Buah yang telah dipanen disortir. Kerusakan buah akibat terbentur /cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual.
3.6.3. Penyimpanan
Buah melon tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang. Buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan bebas dari hama, (kecoa, tikus dll). Melon yang sudah terlalu masak jangan disatukan dengan buah yang setengah masak (mengkal ). Buah yang mulai busuk harus dijauhkan dari tempat penyimpanan.
Demikianlah Cara Budidaya Melon Berbuah Banyak, bahkan dengan teknologi organik NASA mampu membuahkan melon lebih dari 2 buah untuk tiap pohonnya. Tercatat dengan pupuk Nasa mampu membuahkan 7 buah melon dalam 1 pohon.
Untuk konsultasi dan pemesanan Pupuk Nasa Untuk Melon, silahkan hubungi kami Distributor Resmi NASA N-388431, Stockist Nasa H.1339 an. Suhartini HP : 0857-5692-2292
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: BUDIDAYA MELON BERBUAH BANYAK
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/12/budidaya-melon-berbuah-banyak.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment