TEKNIS BIDIDAYA NILAM DENGAN PUPUK NASA
Sunday, 29 October 2017
0
comments
TEKNIS BUDIDAYA NILAM
(Pogostemon sP)
A. PENDAHULUAN
Minyak nilam memberikan sumbangan cukup besar dalam penghasil devisa negara diantara minyak atsiri lainnya. Namun produksi minyak nilam di Indonesia masih terbatas dan produksinya belum optimal. PT. Natural Nusantara berusaha meningkatkan produksi minyak nilam secara kuantitas kualitas, dan menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
Tanaman nilam dapat tumbuh didataran rendah maupun tinggi dengan ketinggian optimal 10-400mdpl, Curah hujan antara 2500-3500 mm/th dan merata sepanjang tahun , suhu 24-28 derajat c , matahari cukup, tanah subur dan gembur kaya akan humus.
C. PEMBIBITAN
- Stek diambil dari batang atau cabang yang sudah mengayu dari bagian tengah, berdiameter 0,8-1,0cm , kurang lebih 15-23 cm dan paling sedikit 3-5 mata tunas.
- Siakan bedengan persemaian, ukuran lebar 1,5 m, tinggi 30 cm dan panjang tergantung kebutuhan, parit selebar 30-40 cm dan dalamnya kurang lebih 50 cm.
- Tanah bedengan diolah sampai gemburdicampur pasir dengan perbandingan 2:1 selanjutnya diberi pupuk kandang matang tyang telah dicampur Natural GLIO (1 sashet Natural GLIO + 25-50 kg pupuk kandang).
- Buat naungan menghadap ketimur dengan ketinggian 180 cm timur dan 120 cm barat, letakan daun kelapa atau alang-alang diatas para-para.
- Stek ditanam posisi miring , bersudut 45 derajat sedalam 10 cm dan jarak tanam 10x10 cm.
- Siram dengan POC NASA (2-3 tutup) + HORMONIK (1tutup) per 10-15 liter air.
- Setelah umur 3-4 minggu bibit sudah siap dipindahkan ke lapangan (2-3 hari) sebelum bibit dipindah semprot dengan POC NASA (3-4 tutup/tangki).
D. PENGOLAHAN LAHAN
- Lahan dibersihkan dari jenis rumput-rumputan, kayu-kayuan dan semak belukar.
- Tanah dicangkul, atau dibajak serta digaru.
- Buat parit-parit pembuangan air lebar 30-40 cm dan dalamnya 50 cm.
E. JARAK TANAM
- Dataran rendah yang tanahnya subur 100x100 cm, tanah yang kandungan liatnya tinggi 50x100 cm.
- Pada tanah lipatit, 75x75 cm . Tanah berbukit dengan mengikuti garis kontour 50x100 cm atau 30x100 cm.
- Secara tidak langsung : bibit stek dicabut dari persemaian umur 3-4 minggu, bila akar terlalu panjang sebaiknya dipotong supaya tidak mudah terserang busuk akar. Setiap lubang tanam ditanami 1-2 bibit stek.
- Secara Langsung : tanam stek secara langsung dilahan 2-3 stek perlubang tanam .
G. PEMUPUKAN
> Pemupukan dengan cara melingkar disekeliling pangkal tanaman .
> Dosis pupuk makro yang digunakan kurang lebih adalah : (lihat tabel disamping)
Aplikasi
|
Urea kg/ha
|
Ds/TSP kg/ ha
|
KCI kg / ha
|
Saat tanam
|
-
|
25-50
|
-
|
1 bulan
|
37,5
|
-
|
20
|
1 mgg setlh panen 1
|
56,25
|
-
|
30
|
1 mgg setlh panen 2
|
56,25
|
-
|
30
|
TOTAL
|
150
|
25-50
|
80
|
=> Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk) . Kemudian setiap 50 liter air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan .
=> Alternatif 2 : setiap 1 gembor (10liter) beri satu sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 m bedengan .
> POC NASA disemprotkan umur 20,30,50, dan 60 hari setelah tanam dengan dosis 4-5 ttp/tangki atau POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1ttp) pertangki .
H. PENYULAMAN
Penyulaman dilakukan 1 bulan setelah tanam untuk mengganti tanaman yang mati atau kurang normal.
I. PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan 2 bulan setelah tanam atau saat tanaman mencapai tinggi 20-30 cm dan cabang bertingkat dengan radius 20 cm. Selanjutnya setiap 3 bulan sekali.
J. PEMANGKASAN
Penjarangan dan pemangkasan dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam. Penjarangnan dengan mencabut tanaman yang jaraknya terlalu rapat. Pemangkasan pada tanaman yang terlalu rimbun dan menutupi cabang lainnya, Yaitu pada cabang dari tingkat tiga keatas Untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru, sebaiknya dalam tiap rumpun dibiarkan satu cabang saja yang tumbuh dan semprot dengan POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1-2 ttp) setelah pemangkasan .
K. PEMBUMBUNAN
Dilakukan setelah panen , cabang-cabang yang ditinggalkan setelah panen dan letaknya dekat dengan tanah ditimbun didekat ujungnya setinggi 10-15 cm. Sedang cabang-cabang yang letaknya jauh dari tanah dipatahkan dibagian ujungnya, tetapi tidak terputus dari batangnya, sesudah itu bagian yang patah ditimbun dengan tanah.
L. PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama
a. Ulat Penggulung Daun (Pachyzaneba stutalis)
Ulat hidup dalam gulungan daun muda, sambil memakan daun yang tumbuh , serangan berat hanya tinggal tulang-tulang daun saja. Pengendalian : kumpulkan dan musnakan .
b. Belalang (Orthoptera)
Hama ini memakan daun sehingga tanaman menjadi gundul , serangan berat batang dimakan akhirnya mati . Pengendalian : sanitasi lingkungan .
c. riket Pemakan Daun (Gryllidae)
Memakan daun muda sehingga daun berlubang-lubang dan produksi turun. Pengendalian : sanitasi lingkungan.
2. Penyakit
a. Budok (Hoprosep)
Penyebabnya adalah virus, gejala daun keriting , berwarna abu-abu dan rontok, terbentuk benjolan -benjolan pada batang sampai akar bila dipijit baunya tidak enak. Penyakit ini tumbuh setelah musim kemarau dan disebabkan oleh pemangkasan yang terlalu berat saat panen. Pengendalian : sanitasi kebun, alat-alat kerja steril.
b. Penyakit Busuk Batang
Penyebabnya jamur fusarium sp., dan menyerang pada akar atau batang. Batang terserang akan mengerut, warna berubah coklat llu menghitam disekeliling batang dan akhirnya mati. Pengendalian : Kurangi kelembapan dengan cara dipangkas, hindari luka, gunakan Natural GLIO + SUPERNASA .
CATATAN : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO 810, dosis kurang lebih 5 ml (setengah ttp) pertangki.
M. PANEN DAN PASCA PANEN
- Panen dapat dilakukan pada umur 6-8 bulan setelah tanam.
- Semua bagian tanaman nilam, yaitu, akar, batang , cabang dan daun mengandung minyak atsiri.
- Alat yang digunakan sabit, gunting, atau parang yang tajam dan bersih.
- Panen pertama bagian yang boleh dipangkas adalah cabang-cabang dari tingkat dua keatas sedang cabang-cabang tingkat pertama ditinggalkan .
- Selesai panen pertama , bila cabang-cabang pertama jauh dari tanah dirundukan tetapi tidak putus kemudian ditimbun tanah pada setiap tunasnya.
- Setelah tanaman umur 9 bulan, tanaman dapat dipanen kedua kalinya dengan cara seperti panen pertama sehingga, akan diperoleh cabang-cabang baru dan anakan baru.
- Demikian selanjutnya sampai panenan pada bulan ke-12,15,18,21,24 dan seterusnya.
- Panenan daun nolam dipotong-potong kurang lebih 3-5 cm kemudian dijemur dibawah sinar matahari sampai kadar air 15% kemudian disuling.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BIDIDAYA NILAM DENGAN PUPUK NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/10/teknis-bididaya-nilam-dengan-pupuk-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment