CARA BUDIDAYA LELE AGAR CEPAT PANEN
Wednesday, 11 October 2017
0
comments
TEKNIS BUDIDAYA PEMBENIHAN LELE
PT NATURAL NUSANTARA
STOCKIST H.1339/ DISTRIBUTOR NASA N-388431
SUHARTINI (Hartini Nasa)
Telp/Sms/Wa : 0857-5692-2292
I. PENDAHULUAN
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging yang empuk, duri teratur, dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 ( kuantitas, kualitas dan kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.
II. PEMBENIHAN LELE
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu ndengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
III. SISTEM BUDIDAYA
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem masal.
Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan
Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Kebersihannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat disebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
1V. TAHAP PROSES BUDIDAYA
A. Pembuatan kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak atau tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
- Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plangkton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
- Kolam pemeliharaan induk. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain sebagainya tempat hubungan induk jantan dan betina.
- Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
Induk jantan mempunyai tanda :
=> tulang kepala berbentuk pipih
=> Warna lebih gelap
=> Gerakannya lebih lincah
=> perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
=> Alat kelaminya berbentuk runcing.
Induk kelamin brtanda :
=> Tulang kepala berbentuk cembung
=> Warna badan lebih cerah
=> Gerakan lamban
=> Perut mengembang lebih besar daripada punggung
=> alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan
Pproses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau Zeloit dosis 60 gr/m untuk mengembalikan kesamaan tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak organik nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan organik sisa budidaya sebelimnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untukmenambah kesuburan lahan.
- Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, pesiapan yang dapat dilakukan adalah: - Pembersihan bak dari kotoran/ sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mat. Pemasukan airfapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kwin yaitu alat kelamin berwarna merah. induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau ). Sel telur yang sudah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan
Cara pemindahan :
- Kurangi air disarang pemijahan sampe tinggi air 10-20 cm
- Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air disarang.
- Samakan suhu dengan kedua kolam.
- Pindahkan benih dari sarang kewadah penampungan dengan cawan atau piring.
- Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
D. Pendederan
Pendederan adalah pembesaran hingga berukuran siap jual , yaitu 5-7 cm, 7-9 cm,dan 9-12 cm dengan harga berbeda,. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa eceng gondok atau penutup dari plastik menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
Pakan anakan lele berupa :
- Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air, dan cacing kecil (paling baik ) dikonsumsi pada umur dibawah 3-4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
V1. MANAJEMEN AIR.
Ukuran air dapad dinilai secara fisik :
- Air harus bersih
- Berwarna hijau cerah
- Kecerahan atau trasparasi sedang (30-0 cm )
- Ukuran kualitas air secara kimia :
- Babas senyawa beracun seperti amoniak
- Mempunyai suhu optimal (22-26 derajat celsiuus )
V11.MANAJEMEN KESEHATAN
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai kesehatan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri, dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peran TON dan POC NASA sangat besar.
Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yanng disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK ( Kilium Permanganat ) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
Demikianlah Cara Budidaya Lele Agar Cepat Panen Dengan Menggunakan Produk NASA. Semoga bermanfaat untuk meningkatkan hasil panen lele secara optimal. Bagi Anda yang membutuhkan Produk NASA Untuk Lele, hubungi kami Distributor Resmi NASA N-388431 atas nama Suhartini (Hartini Nasa), Kami juga merupakan Stockist Nasa dengan Kode Stockist H.1339. Telp/Sms/Wa: 0857-5692-2292
Kami juga menerima Pendaftaran Distributor Baru NASA bagi Anda yang berminat dalam pemasaran Pupuk Nasa dan Produk Nasa lainnya. dapatkan keuntungan (laba eceran 20 - 50%) setelah menjadi Agen Resmi NASA.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: CARA BUDIDAYA LELE AGAR CEPAT PANEN
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/10/cara-budidaya-lele-agar-cepat-panen.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment