TEKNIS BUDIDAYA KARET NASA

Posted by HARTINI NASA Monday 5 November 2018 0 comments
BUDIDAYA KARET (Hevea brasiliensis) 
PT. NATURAL NUSANTARA 

1. PENDAHULUAN 

      Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Dipasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT NATURAL NUSANTARA berupaya meningkatkan Kuantitas, kualitas produksi, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3). 


11. SYARAT PERTUMBUHAN
==> Suhu udara 240C-280C.
==> Curah hujan 1.500- 2.000 mm/tahun.
==> Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
==> Kelembapan tinggi.
==> kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
==> Tanah ber- pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
==> Ketinggian lahan 200 mdpl.


111. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 
3.1.Pembelian 
3.1.1. Persemaian Perkecambahan 

  • Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
  • Diatas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7cm.
  • Tebarkan Natural GLIO yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang kurang lebih 1mg. 
  • Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m disisi timur dan 80 m disisi barat.
  • Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 ttp/liter air)
  • Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 ttp/ltr air.
  • Jarak tanam benih 1-2 cm.
  • Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke persemaian bibit. 
3.1.2. Persemaian Bibit 
  • Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan. 
  • Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm. 
  • Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 cm untuk okulasi hijau. 
  • Penyiraman dilakukan secara teratur 
  • Pemupukan : 
         PUPUK MAKRO (diberikan 3 bulan sekali)
  •  GT 1         : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCI perpohon 
  •  LCB 1320 : 2,5 gr urea, 3gr TSP, 2 gr KCI perpohon 
  •  POC NASA  : 2-3 cc/ltr air perbibit disiram 1-2 minggu sekali 

3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
  • Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi .
  • Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag. 
  • Jarak tanam 1,0m-1,0 m. 
  • Pemupukan : 
         PUPUK MAKRO : ( diberikan 3 bulan sekali) 
         Tahun 1   : 10 gr urea 10 gr TSP, 10 gr KCI perpohon 
         Tahun 11 : 15 gr urea, 15 gr TSP , 15 gr KCI perpohon 
         POC NASA : 2-3cc/ltr air perbibit disiram 1-2 minggu sekali 

3.1.4. Okulasi 
Ada dua macam okulasi : Okulasi coklat dan okulasi hijau . 

  Keterangan
   Okulasi coklat
   Okulasi hijau
Umur batang bawah
9-18 bulan
3-8 bulan
Diaeter batang 1o cm dari tanah
Kurang lebih 2 cm
1-1,5 cm
Kayu okulasi
Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 sampai 3 cm
Dari kebun entres umur 1-3 bulan , warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung
Teknik Okulasi : (keduanya sama)
  • Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm. 
  • Persiapkan mata okulasi 
  • Pisahkan kayu dari kulit (perisai) 
  • Masukan perisai kedalam jendela 
  • Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm.
  • Setelah 3 minggu , balut dibuka , jika perisai digores sedikit masih hijau segar , maka okulasi berhasil. 
  • Diulangi 1-2 minggu kemudian 
  • Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah  kurang lebih 10 cm diatas okulasi 
  • Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stump mata tidur , stump tinggi , stump mini, dan bibit polybag . 
3.3 Pengolahan Media Tanam 
  1. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor , dan bersihkan dari sisa akar .
  2. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan >10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam. 
  3. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi . Jika sudah penuh isi rorak dituangkan keareal disebelah atas rorak . 
  4. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan dipwerkeras. 
3.3. Teknik Penanaman 
3.3.1 Penentuan Pola Tanam 
  • 0-3 th tumpang sari dengan padi gogo,jagung, kedelai
  • > 3 th tumpang sari dengan jahe atau kapulogo
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam 
  • Jarak tanam 7x3 m (476 bibit/ ha) 
  • Lubang tanam : Okulasi stump mini 60x60x60 cm , Okulasi stumptinggi 80x80x80 cm

3.3.3. Cara Penanaman 
  • Masukan bibit dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu 
  • Buka kantong plastik, tebarkan Natural GLIO yang telah dikembangbiakan dalam pupuk kandang kurang lebih 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian.
  • Siram POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 ttp/ltr air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA . Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 ltr (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
3.4. Pemeliharaan Tanaman 

a. Penyulaman 
   Dllakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun

b. Pemupukan 
Umur (bulan)
           Dosis Pupuk Makro (per ha)

Urea (Kg)
Rock Phospat (kg)
MOP / KCI       
( kg)
Kieserite (Mgso4) (kg)
0
0
150
0
0
3
60
115
40
40
8
60
115
40
40
12
75
135
50
40
18
75
135
50
40
24
115
300
115
75
36
210
300
115
75
38
235
300
115
75
dst
Sebaiknya dilakukan analisa tanah
          Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0-36
2-3 ttp/ diencerkan secukupnya dan disiramkan sekitar pangkal batang . Setipa 4-5 bulan sekali
Kurang-36
3-4 ttp/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang. Setiap 3-4 bulan sekali
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
= Tahap 1 : Aplikasikan 3-4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bulan . Dosis 3-4 ttp/pohon.
= Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali . Dosis 3-4 ttp/ pohon
POC NASA lebih optimal jika dicampur HORMONIK (1-2ttp/15 ltr air)

Catatan : Akan lebih baik pemberian diselingi /ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk kurang lebih 300 tanaman . Cara Lihat Teknik Penanaman (poin 3.3.3.) 

3.5. Hama dan Penyakit 
3.5.1. Hama 
  1. Kutu Tanaman (Planococcus citri)  : Gejala : merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda.Bagian tanaman yang dihisap menjadi kuning dan kering . Pengendalian : Menggunakan BVR / PESTONA. 
  2. Tungau (Hemitarsonemus Paratetranychus)  : Gejala : mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian menggunakan BVR / PESTONA> 
3.5.2. Penyakit 
       Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun ,dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain : 
  1. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur rigidoporuslignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur Upas (Jamur Corticium salmonicolor
  2. Penyakit pada batang : Kanker Bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk Pangkal Batang (Jamur Botrydiplodia theobromae
  3. Penyakit pada bidang sadap : Kanker Garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata
  4. Penyakit pada daun : embun tepung  (Jamur Oidium heveae) , Penyakit colletorichum(Jamur coletotrichum gleosporoides), Penyakit phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa).
Pengendalian dan pencegahan Penyakit karena jamur : 
  • Menanam benih sehat dan dari klon resisten 
  • Pemupukan lengkap dan seimbang (makro-mikro) dngan jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat 
  • Taburkan Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun 
  • Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat 
  • Bagian yang terserang segera dimusnakan 
  • Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah 
  • Pisau sadap steril 
  • Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 ttp/tangki.
CATATAN : Jika pengendalian penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO 810 , Dosis kurang lebih 5 ml (setengah ttp/tangki) . Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat dicampur perekat perata AERO 810 , dosis kurang lebih 5 ml (setengah ttp/ tangki). 

3.6. PANEN 
  • Penyadapan pada umur kurang lebih 5 tahun , dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun. 
  • Pemakaian POC NASA , HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman. 

KONSULTASI / ORDER : 0852 2595 9595 (ARI NASA)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: TEKNIS BUDIDAYA KARET NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2018/11/teknis-budidaya-nasa.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Jual Pupuk Nasa | Copyright of GRIYA NASA.

DISTRIBUTOR NASA MAGELANG

Nama: Mei Rohayati
Alamat: Dsn. Semalen RT.003 RW.002
Desa Ngadirojo, Kec. Secang
Magelang (Jl. Alternatif Temanggung)
HP: 0858-7854-7715
BBM: D15B018A

DISTRIBUTOR NASA SEMARANG

Nama: Ari Kristianto
Alamat: Genuk Krajan No.19 Rt.07 Rw.04
Kel. Tegalsari, Kec. Candisari
Semarang
HP: 085-225-959595