Teknis Budidaya Kacang Tanah Organik NASA

Posted by HARTINI NASA Monday 30 October 2017 0 comments
BUDIDAYA KACANG TANAH 
(Arachis hypogaea L)

Distributor Resmi NASA N-388431
Stockist NASA H.1339
SUHARTINI
0857-5692-2292
I. PENDAHULUAN 
       Produksi komoditi kacang tanah perhektarnya belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini tidak terlepas dari vaktor tanah yang makin keras(rusak) dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya. 
        PT. NATURAL NUSANTARA berusaha berperan meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas, dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan (Aspek K-3). 


II. SYARAT PERTUMBUHAN 
2.1. Iklim 
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun . Hujan yang twrlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbukioleh serangga dan akan mengakibatkan kelembapan disekitar pertanaman kacang tanah. 
b.Suhu udara sekitar  28-320C .Bila suhunya dibawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat bahkan kerdil.
c. Kelembapan udara berkisar 65-75%.
d. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan , terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

2.2 Media Tanam
a. Jnis tanah yang sesuai adalah tanah gembur/ bestektur ringann dan subur.
b. PH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirrnya mati.
d. Draenase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering bak bagi pertumbuhan kacang tanah.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan benih
Syarat-syrat benih atau bibit kacang tanah yang baik adalah :
  • Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
  • Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90%) dan sehat.
  • Kulit benih mengkilat ,tidak keriput da cacat.
  • Murni atau tidak tercampir dengan varietas lain.
3.1.2. Penyiapan Benih
        Benih sebaiknya disimpan ditempat kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dari balai benih atau penangkar benih yangn telah ditunjuk olrh balai sertifikasi benih.

3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan dan Pembukaan Lahan
          Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.

3.2.2. Pembentukan Bedengan
           Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuakan, ketebalan bedengan 20-30 cm. DIantara bedengan dibuatkan parit.

3.2.3. Pengapuran
         untuk menaikan pH tanah , terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis kurang lebih 1-2,5 ton /ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

3.2.4. Pemberian Natural GLIO
          Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural GLIO . Pengembangbiakan Natural GLIO dengan cara : 1-2 sashet Natural GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000m2. Selanjutnya didiamkan ditempat yang terlindung dari sinar matahari kurang lebih 1 minggu dengan selalu menjaga kelembapannya dan sesekali diaduk(dibalik) . Pemberian Natural GLIO pada sore hari.

3.2.5. Pemberian Pupuk Makro dan SUPERNASA
          Jenis dan dosis pupuk setiap hektar
a. Pupuk kandang 2-4 ton /ha , diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
b. Pupuk anorganik : SP -36 (100kg/ha) ,ZA (100kg/ha), dan KCI (50 kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat.
c. Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dengan dosis kurang lebih 1-2 botol (500-1000 cc) diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap  1000m2 (10-20 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA adapun cara penggunaan SUPER NASA sebagai berikut :
  •  Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk . Setiap 50 ltr air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan . 
  • Alternatif  2 : Setiap 1 gembor vol 10 ltr diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram kurang lebih 10 m bedengan . 
Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3 cm.

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Penentuan Pola Tanam
          Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur , benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40x15cm, 30x20cm, atau 20x20cm.

3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
          Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang ditentukan di atas.
3.3.3. Perendaman Benih Dengan POC NASA
          Pilih benih yang baik dan agar benih dapat berkecambah dengan cepat dan serentak, benih direndam dalam larutan POC NASA (1-2cc //liter air) selama kurang lebih 0,5-1 jam.

3.3.4. Cara Penanaman
          Masukan benih 1 atau2 butir kedalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik pada lahan kering pada awal musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija 1) atau bulanJuli- September (palawija 11) .

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
          Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati , untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh kurang lebih 3-7 hari setelah tanam).

3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
          Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong.
Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan , bertujuan untuk menutup bagian perakaran.

3.4.3. Pemberian POC NASA dan HORMONIK
         Penyemprotan POC NASA dilakukan 2 minggu sekali semenjak berumur 1-2 minggu (4-5 ttp/tangki) . Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per  1000m2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA +1 tutup HORMONIK? tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan.

3.4.5. Pengairan dan Penyiraman
         Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembapan pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jerami dan lain-lain ). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman , karena dapat menggangu penyerbukan.

3.4.6. Pemeliharaan Lain
          Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).


3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Uret
  • Gejala; memakan akar batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati.
  • Pengendalian; oleh tanah dengan baik , penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, penggunaan PESTONA dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun
  • Gejala  daun terlipat mengunig,akhirnya mengering. 
  • Pengendalian ; Penyemprotan menggunakan PESTONA
c. Ulat grayak (spodoptetra litura)
  • Gejala; Ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.  
  • Pengendalian;  (1) penanaman serentak, pergiliran tanaman, (2) penyemprotan menggunakan PESTONA
d. Ulat Jengkal (plusia sp)
  • Gejala; menyerang daun kacang tanah. 
  • Pengendalian; penyemprotan menggunakan PESTONA.
e. Kumbang Daun
  • Gejala; Daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. 
  • Pengendalian; (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan PESTONA.
3.5.2. Penyakit
a. Penyakit Layu "Omo Wedang'
  • Penyebab ;bakteri xanthomonas solanasearum (E.F.S.). 
  • Gejala; daun terkulai seperti disiram air panas , akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. 
  • Pengendalian ; pergiliran tanaman , gunakan varietas yang tahan .
  • Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.
b. Penyakit Sapu Setan
  • Penyebab; Mycoplasma(sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphys, 
  • Gejala; bunga berwarna hijau tua seperti daun -daun kecil , ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek , daun-daun kecil rimbun, 
  • Pengendalian; tanaman dicabut,dibuang dan dimusnahka, semua tanaman inang     dibersihkan, (sanitasi lingkungan). menanam tanaman yang tahan , menanggulangi vektornya             menggunakan PESTONA atau Natural BVR
c. Penyakit Bercak Daun
  • Penyebab; Jamur cercospora personata dan cercospora arachidichola . 
  • Gejala; timbul bercak-bercak berukura 1-5mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang, 
  • Pengendalian; dengan menggunakan Natural GLIO.  diawal tanam sebagai tindakan pencegahan.
d. Penyakit Gapong
  • Penyebab; diduga nematoda 
  • Gejala; Polong kosong, juga bisa busuk, 
  • Pengendalian; Tanahnya didangir atau dicari nematodanya.
e. Penyakit Selerotium
  • Penyebab; cendawan selerotim rolfsii 
  • Gejala tanaman layu, 
  • Pengendalian ; Gunakan varietas yang     resisten , air jangan sampai menggenag,  membakar tanaman yang terserang cendawan, .             
  • Pencegahan; gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
f. Penyakit Karat.
  • Penyebab; cendawa pucciniaa rachidis speg. 
  • Gejala; pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda    sampai coklat, (warna karat) . Daun gugur sebelum waktunya. 
  • Pengendalian; Gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar,
  • Pencegahan; gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
CATATAN ; Jika pengendalian hama penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunaka pestisida kimia yang dianjurkan, Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO 810, dosis kurang lebih 5 m (1/2 tutup) tangki

3.6. Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek kurang lebih 3- 4 bulan dan umur panjang kurang lebih 5-6 bulan. Adapun ciri- ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain :
  • Batang mulai meneras 
  • Daun mulai menguning dan sebagaian mulaie brguguran, polong sudah berisi penuh dan keras.
  • Warna polong coklat kehitaman.

    
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Teknis Budidaya Kacang Tanah Organik NASA
Ditulis oleh HARTINI NASA
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://griya-nasa.blogspot.com/2017/10/teknis-budidaya-kacang-tanah-organik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Jual Pupuk Nasa | Copyright of GRIYA NASA.

DISTRIBUTOR NASA MAGELANG

Nama: Mei Rohayati
Alamat: Dsn. Semalen RT.003 RW.002
Desa Ngadirojo, Kec. Secang
Magelang (Jl. Alternatif Temanggung)
HP: 0858-7854-7715
BBM: D15B018A

DISTRIBUTOR NASA SEMARANG

Nama: Ari Kristianto
Alamat: Genuk Krajan No.19 Rt.07 Rw.04
Kel. Tegalsari, Kec. Candisari
Semarang
HP: 085-225-959595